Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc
Edisi Revisi
Hak Cipta 1998
Edisi Revisi
Hak Cipta 1998
¨ Unsur Komunikasi
Pada Bab 2 pembahasan mengenai unsur-unsur komunikasi dalam buku karangan Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, terdapat satu unsur yang tidak ada pada buku karangan Drs. Dani Vardiansyah, M.Si yakni : lingkungan.
Beliau turut mencantumkan unsur komunikasi berupa lingkungan ini sebagai hasil perkembangan terakhir tentang pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
Lingkungan atau situasi : faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi.
Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam :
1. Lingkungan Fisik
-> komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik.
Misalnya : geografis.
2. Lingkungan Sosial
-> faktor sosial budaya, ekonomi dan politik bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi.
Misalnya : kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan lingkungan sosial.
3. Lingkungan Psikologis / Dimensi Internal (Vora,1979)
-> pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi.
Misalnya : menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain.
4. Dimensi waktu
-> menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi.
Misalnya : musim
¨ Komunikasi sebagai Sistem
Terkait dengan Bab 2 unsur komunikasi yang diungkapkan oleh Prof. Dr. H. Hafied Cangara, S.Ms yakni lingkungan. Dikemukakan pada Bab 5 oleh beliau sudut pandang komunikasi sebagai sistem.
Konsep sistem dikaitkan dengan proses komunikasi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu sistem. Hal ini tercermin dari unsur-unsur yang mendukungnya sebagai suatu kesatuan integratif yang saling bergantung satu dengan yang lainnya.
Jadi, proses komunikasi tidak akan terjadi bilamana salah satu komponennya terabaikan. Pesan tidak akan tercipta tanpa sumber, efek tidak akan ada tanpa pesan, umpan balik ada karena adanya penerima, serita tidak ada penerima tanpa adanya sumber.
Dari segi bentuknya sistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Sistem Terbuka ( Open System )
-> sistem dimana prosesnya terbuka dari pengaruh lingkungan yang ada di sekitarnya.
2. Sistem Tertutup ( Closed System )
-> sistem dimana prosesnya tertutup dari pengaruh luar ( lingkungan ).
¨ Contoh Komunikasi atau Ilustrasi
Penggunaan contoh komunikasi / ilustrasi pada poin-poin pembahasan yang ada dalam buku karangan beliau cenderung lebih sedikit. Akan lebih baik jika diberikan contoh ataupun ilustrasi yang lebih banyak agar orang awam yang belum mengerti ataupun baru mempelajari tentang ilmu komunikasi lebih mudah untuk memahaminya.
¨ Tipe atau Tataran Komunikasi
Pada buku ini tipe komunikasi dibagi menjadi empat macam, yakni :
1. Komunikasi dengan Diri Sendiri
2. Komunikasi Antar Pribadi
3. Komunikasi Publik
4. Komunikasi Massa
Sedangkan pada buku Pengantar Ilmu Komunikasi karangan Drs. Dani Vardiansyah M.Si tataran komunikasi terbagi menjadi enam macam, dengan tambahan komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.
¨ Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi sebagai Ilmu Multidisiplin
Pembahasan mengenai sejarah perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu Multidisiplin, pada buku karangan beliau dimuat dalam 1 bab khusus. Hal ini sangat baik, karena melalui bab ini akan lebih banyak informasi yang didapatkan atas latar belakang tokoh yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan ilmu komunikasi.
¨ Komunikator
Pada Bab 8 dibahas sebagai pelaku utama dalam komunikasi, komunikator memiliki peranan penting. Syarat yang paling utama adalah mengenal diri sendiri.
Untuk memahami diri sendiri, konsep yang digunakan pada bab ini adalah konsep Johari Window yang diperkenalkan oleh Joseph Luft dan Harrington Ingham, yakni kaca jendela yang terdiri dari empat bagian.
Ilustrasi Johari Window terdiri dari:
1. Open Area
2. Blind Area
3. Hidden Area : Over Disclose & Under Disclose
4. Unknown Area
Selain konsep Johari Window, ada juga konsep diri yang diperkenalkan oleh Weaver (1978), terdiri dari empat bagian yakni :
1. Self-awareness
2. Self-acceptance
3. Self-actualization
4. Self-disclose
Beliau juga mengatakan, untuk mencapai komunikasi yang mengena, selain mengenal dirinya komunikator juga harus memiliki:
1. Kepercayaan ( Credibility )
Menurut bentuknya, kredibiltas dapat dibedakan atas 3 macam, yakni :
1.1 Initial Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh sebelum proses komunikasi berlangsung.
1.2 Derived Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh pada saat proses komunikasi berlangsung.
1.3 Terminal Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh komunikator setelah pendengar / pembaca mengikuti ulasannya.
2. Daya Tarik ( Attractiveness )
2.1 Kesamaan ( Similiarity ) : bahasa, agama, suku, idelogi, partai,dll.
2.2 Dikenal baik ( Familiarity ) : terkenal akan kemampuan, kejujuran, kepiawaiannya.
2.3 Disukai ( Liking ) : kesamaan yang sama, akan mudah disukai.
2.4 Fisiknya ( Physic ) : bentuk fisik sempurna.
3. Kekuatan ( Power )
-> kepercayaan diri yang harus dimiliki oleh komunikator jika ingin mempengaruhi orang lain.
¨ Pesan
Pembahasan mengenai bentuk pesan atau kode Non-verbal pada buku karangan Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc lebih detail dan variatif daripada Drs. Dani Vardiansyah, M.Si, yakni :
1. Kinescis ( Gerak Badan )
1.1 Emblems : isyarat yang membentuk simbol.
contoh : jari V untuk Victory
1.2 Illustrators : gerakan untuk menjelaskan sesuatu
contoh : besarnya barang / tinggi besar suatu benda
1.3 Affect Display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka.
contoh : tersenyum sinis, tertawa, menangis, dll.
1.4 Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. contoh : anggukan atau gelengan kepala
1.5 Adaptory : gerakan badan tanda kejengkelan
contoh : menggerutu, mengepalkan tinju, dll.
2. Gerakan Mata ( Eye Gaze )
3. Sentuhan ( Touching )
3.1 Kinesthetic : simbol keakraban atau kemesraan.
3.2 Sociofugal : isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan atau merangkul.
3.3 Thermal : isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim
4. Paralanguange : isyarat yang ditimbulkan dari intonasi atau tekanan suara.
5. Diam
6. Postur Tubuh
7. Kedekatan dan Ruang ( Proximity dan Spartial )
8. Artifak dan Visualisasi
9. Warna
10. Waktu
11. Bunyi
12. Bau
¨ Gangguan dan Rintangan Komunikasi
Pada Bab 11, disebutkan bahwa ada gangguan dan rintangan komunikasi ada tujuh macam namun pada kenyataannya hanya disebutkan enam macam, yakni :
1. Gangguan Teknis
2. Gangguan Semantik dan Psikologis
3. Rintangan Fisik
4. Rintangan Status
5. Rintangan Kerangka Berpikir
6. Rintangan Budaya
1. Self-awareness
2. Self-acceptance
3. Self-actualization
4. Self-disclose
Beliau juga mengatakan, untuk mencapai komunikasi yang mengena, selain mengenal dirinya komunikator juga harus memiliki:
1. Kepercayaan ( Credibility )
Menurut bentuknya, kredibiltas dapat dibedakan atas 3 macam, yakni :
1.1 Initial Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh sebelum proses komunikasi berlangsung.
1.2 Derived Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh pada saat proses komunikasi berlangsung.
1.3 Terminal Credibility
-> kredibilitas yang diperoleh komunikator setelah pendengar / pembaca mengikuti ulasannya.
2. Daya Tarik ( Attractiveness )
2.1 Kesamaan ( Similiarity ) : bahasa, agama, suku, idelogi, partai,dll.
2.2 Dikenal baik ( Familiarity ) : terkenal akan kemampuan, kejujuran, kepiawaiannya.
2.3 Disukai ( Liking ) : kesamaan yang sama, akan mudah disukai.
2.4 Fisiknya ( Physic ) : bentuk fisik sempurna.
3. Kekuatan ( Power )
-> kepercayaan diri yang harus dimiliki oleh komunikator jika ingin mempengaruhi orang lain.
¨ Pesan
Pembahasan mengenai bentuk pesan atau kode Non-verbal pada buku karangan Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc lebih detail dan variatif daripada Drs. Dani Vardiansyah, M.Si, yakni :
1. Kinescis ( Gerak Badan )
1.1 Emblems : isyarat yang membentuk simbol.
contoh : jari V untuk Victory
1.2 Illustrators : gerakan untuk menjelaskan sesuatu
contoh : besarnya barang / tinggi besar suatu benda
1.3 Affect Display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka.
contoh : tersenyum sinis, tertawa, menangis, dll.
1.4 Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. contoh : anggukan atau gelengan kepala
1.5 Adaptory : gerakan badan tanda kejengkelan
contoh : menggerutu, mengepalkan tinju, dll.
2. Gerakan Mata ( Eye Gaze )
3. Sentuhan ( Touching )
3.1 Kinesthetic : simbol keakraban atau kemesraan.
3.2 Sociofugal : isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan atau merangkul.
3.3 Thermal : isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim
4. Paralanguange : isyarat yang ditimbulkan dari intonasi atau tekanan suara.
5. Diam
6. Postur Tubuh
7. Kedekatan dan Ruang ( Proximity dan Spartial )
8. Artifak dan Visualisasi
9. Warna
10. Waktu
11. Bunyi
12. Bau
¨ Gangguan dan Rintangan Komunikasi
Pada Bab 11, disebutkan bahwa ada gangguan dan rintangan komunikasi ada tujuh macam namun pada kenyataannya hanya disebutkan enam macam, yakni :
1. Gangguan Teknis
2. Gangguan Semantik dan Psikologis
3. Rintangan Fisik
4. Rintangan Status
5. Rintangan Kerangka Berpikir
6. Rintangan Budaya